Jejak-Jejak Pluralisme di Aceh
DOI:
https://doi.org/10.31943/jurnal_risalah.v10i4.1158Keywords:
Aceh, Gus Dur, Pluralisme.Abstract
Istilah pluralisme masih asing di telinga masyarakat modern dan umat Islam. Tidak jarang pluralisme dianggap sebagai paham yang menyimpang, sehingga banyak umat Islam yang merasa alergi ketika mendengar istilah pluralisme. Selain itu, MUI pada tahun 2005 mengeluarkan fatwa yang melarang pluralisme. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah jejak pluralisme yang masih ada di Aceh hingga saat ini. Pluralisme ini terjadi dalam berbagai bentuk, seperti pluralisme agama, etnis, bahasa, budaya, dan hukum. Fenomena pluralisme yang terjadi di Aceh menunjukkan bahwa pluralisme bukanlah sesuatu yang asing karena masyarakat Aceh masih menerapkan bentuk pluralisme tersebut hingga saat ini.
Downloads
References
Abdurrahman Wahid. (2001). Pribumisasi Islam: Pergulatan Agama Negara Dan Kekuasaan. Penerbit Desantara.
Abdurrahman Wahid. (2014). Karakteristik Pluralitas Agama di Aceh.
Alwi Shihab. (1999). Islam Inklusif: Menuju Sikap Terbuka dalam Beragama. Mizan.
Asripa, A., Habibi Muhammad, D., & Susandi, A. (2021). Pluralisme dalam Perspektif Pemikiran Gus Dur dan Nurcholish Majid. FALASIFA: Jurnal Studi Keislaman, 12(02), 75–90. https://doi.org/10.36835/falasifa.v12i02.555
Badruzzaman Ismail. (2003). Mesjid dan Adat Meunasah sebagai Sumber Energi Budaya Aceh. Gua Hira.
Eko Handoyo. (2015). Studi Masyarakat Indonesi. Penerbit Ombak.
Fathorrahman. (2015). Fikih Pluralisme dalam Perspektif Ulama NU. Asy-Syir’ah: Jurnal Ilmu Syari’ah Dan Hukum, 49(1).
Gus Nuril Soko Tunggl, & Khoerul Rosyadi. (2010). Ritual Gus Dur dan Rahasia Kewaliannya. Galangpress.
Kisman. (2016). Implementasi Pluralisme dalam Islam dan Barat. Al-Furqan: Jurnal Pendidikan Islam, 4(2).
M. Zainul Hasani Syarif, Hasruddin Dute, & Yunus. (2020). Menguniversalkan Pendidikan Pluralisme Agama dalam Ranah Keindonesiaan. Lembaga Studi Agama dan Masyarakat Aceh.
Marhamah. (2018). Pendidikan Dayah dan Perkembangannya Di Aceh. At-Ta’dib: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam, 10(1).
Maulana, R. (2019). SISTEM HUKUM DI ACEH DAN KAITANNYA DENGAN PLURALISME HUKUM. Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin, 2(3), 323. https://doi.org/10.52626/jg.v2i3.66
Mestika Zed. (2008). Metode Penelitian Kepustakaan. Yayasan Obor Indonesia.
Mohammad Nazir. (2023). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia.
Moleong. (2011). Metode Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya.
Mumtazul Fikri. (2015). Islam Persuasif dan Multikulturalisme di Aceh: Upaya Rekonstruksi Penerapan Syari’at Islam Berbasis Pendidikan. Jurnal Akademika, 20(1).
Riezal, C., Joebagio, H., & Susanto, S. (2019). KONTRUKSI MAKNA TRADISI PEUSIJUEK DALAM BUDAYA ACEH. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 20(2), 145. https://doi.org/10.25077/jantro.v20.n2.p145-155.2018
Sari, E. S., & Dozan, W. (2021). KONSEP PLURALISME PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF ABDURRAHMAN WAHID (GUS DUR). Journal TA’LIMUNA, 10(2), 21. https://doi.org/10.32478/talimuna.v10i2.770
Suhairi, B., Salim, A., & Ridwan, M. (2022). Pluralisme dalam Perspektif Pemikiran Gus Dur. Jurnal Indragiri Penelitian Multidisiplin, 2(3), 155–163. https://doi.org/10.58707/jipm.v2i3.242
Taufani. (2018). Pemikiran Pluralisme Gus Dur. Jurnal Tabligh, 19(2).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Muhammad Nurkhalis, T. Lembong Misbah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.