PEMAHAMAN AHLUSUNAH WAL JAMAAH PADA PENDIDIKAN NAHDATUL ULAMA DAN SALAFI DI PASURUAN
DOI:
https://doi.org/10.31943/jurnalrisalah.v8i2.296Abstract
Penelitian ini meneliti brand paham ahlusunnah wal jammah pada Pendidikan NU dan Salafi di Kota Pasuruan, dimana pesantren di kota Pasuruan telah menjadi pesantren khalaf yaitu menggunakan atau memadukan pelajaran umum dan madrasah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana brand paham ahlusunah wal jamaah pada Pendidikan NU dan Salafi di kota pasuruan. Metode pada penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan sosiologi yakni memahami kajian Islam dengan perspektif sosiologi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pada Pendidikan NU bergantung kepada elektabilitas dari seorang kyai, semakin tinggi elektabilitas kyai yang terlihat dari jumlah santri, maka berpotensi membangun brand ahlusunnah wal jamaah. Brands NU bidang pendidikan yang mengimplementasikan nilai-nilai Ahlusunnah wal jamaah ini relevan dengan pendapat untuk Bull yakni menggunaan brand tertentu termasuk agama untuk menarik minat konsumen membelinya adalah komodifikasi. Sedangkan pada Pendidikan salafi, menggunakan media promosi yang lebih masif dan modern dalam menggaet calon santri dan jamaah mereka. Hal ini sesuai dengan pendapat Greg Fealy, and White Sally dalam bukunya Expresing Islam: Religius Life dan Politics in Indonesia yakni pada masa globalisasi ini banyak terjadi destabilized identity (identitas yang tidak stabil) karena mempertahankan identitas dan status sosial seorang muslim yang berkelas dalam kelompok sosial
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Risâlah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.