Metodologi Pemikiran Rene Descartes (Rasionalisme) Dan David Hume (Empirisme) Dalam Pendidikan Islam

Authors

  • Nur Faizi Program Studi Pendidikan Agama Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31943/jurnal_risalah.v9i3.554

Keywords:

Metodologi, Rasionalisme, Empirisme

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk membahas aliran rasionalisme dan empirisme Rene Descartes dan David Hume, serta metodologi pemikiran kedua tokoh tersebut dalam pendidikan Islam. Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan penelitian pustaka (Library Research). Sumber data dalam tulisan ini berasal dari buku-buku dan jurnal ilmiah yang membahas tentang rasionalisme dan empirisme Rene Descartes dan David Hume. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam tulisan ini adalah dilakukan dengan cara membaca, menelaah, dan menganalisis berbagai literature yang berkaitan dengan rasionalisme dan empirisme Rene Descartes dan David Hume. Hasil dan pembahasan dalam tulisan ini adalah secara epistemologi terdapat dua paham aliran mengenai ilmu pengetahuan yaitu. rasionalisme meyakini  bahwa rasio merupakan sumber utama dalam mencari kebenaran. Sedangkan empirisme meyakini bahwa hanya pengalaman indrawi yang membawa pengetahuan yang benar. Konsep pemikiran Descartes memiliki hubungan yang erat dengan landasan pokok pendidikan islam. Hal ini dikarenakan penggunaan akal dalam pemikiran Descartes sesuai dengan apa yang diisyaratkan di dalam Al-Qur’an. Sedangkan, pemikiran David Hume bertolak belakang dengan apa yang diajarkan di dalam Islam, dikarenakan pandangan empirisme yang menjadikan indra atau pengalaman sebagai sebuah kebenaran tidak sesuai dengan Islam yang sumber kebenarannya dari Al-Qur’an dan hadist.

Downloads

Download data is not yet available.

References

A. Taisir, D. (2004). Cakrawala Pemikiran Pendidikan Islam. Mimbar Pustaka: Media Transformasi Pengetahuan.

Akhyar Yusuf. (2002). Pengertian Epistemologi,Logika, Metodologi, Ontologi, dan Aksiologi. Program Pascasarjana UI.

Ali Maksum. (2008). Pengantar filsafat : dari masa klasik hingga postmodernisme (A. Safa (ed.); Cetangan 1). Ar-Ruzz Media.

Atang Abdul Hakim dan Beni Ahmad Saebani. (2008). Filsafat Umum: Dari Metodelogi Sampai Teofilososfi. CV Pustaka Setia.

Bagus, L. (2002). Kamus Filsafat. PT. Gramedia.

Bertrand Russel. (2002). History of Western Philosophy and its Connection with Political and Social Circumstances from the Earliest Time to the Present Day. Pustaka Belajar.

Darwis A. Soelaiman. (2019). Filsafat Ilmu Pengetahuan Perspektif Barat dan Islam. Penerbit Bandar Publishing.

David Hume. (2001). Miracles and Revelation, di dalam Stuart Brown, Philosophy of Religion: An Introduction with Readings. Routledge.

Donald M. Borchert. (2006). Encyclopedia of Philoshophy Vol. 4. Thomson Gale.

F. Budi Hardiman. (2004). Filsafat Modern dari Machiavelli sampai Nietzsche. PT. Gramedia.

Fikri, M. (2018). Rasionalisme Descartes dan Implikasinya Terhadap Pemikiran Pembaharuan Islam Muhammad Abduh. TARBAWI: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 3(02), 128–144.

Gallagher, K. T. (1986). GThe Philosophy of Knowledge. Fordham University Press.

H. Mahmud dan Tedi Priatna. (2005). Pemikiran Pendidikan Islam.

Jan Hendrik Rapar. (1996). Pengantar Filsafat. Kanisius.

Joko Siswanto. (1998). Sistem Metafisika Barat dari Aristoteles Sampai Derrida. Pustaka Pelajar Offset.

Joy A. Palmer. (2003). 50 Pemikir Pendidikan: Dari Piaget Sampai Masa Sekarang. Jendela.

K. Bertens. (1998). Ringkasan Sejarah Filsafat. Kanisius.

Lacey, A. . (2008). A Dictionary Of Philosophy. Routledge.

Mesiono & Wahyudinnur. (2014). Epistemologi Islam dan Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaram: Tantangan Profesionalisme Guru PAI Pasca Sertifikasi Kurikulum 2013. Cipustaka Media.

Muhammad Bahar Akkase Teng. (2016). Rasional dan Rasionalisme Dalam Perspektif Sejarah. Jurnal Ilmu Budaya, 4(2), 16.

Paul Edwards. (1967). The Encyclopedia of Philosophy Volume 4. he Macmillan Company & The Free Press.

Rene Descartes. (1953). Discourse On The Method Of Rightly Conducting The Reason and Seeking Truth in The Science,Dalam Discourse On Method. Ltd.

Robert Cummins and David Owen. (1999). Central Reading in the of Modern Philosophy: Descartes to Kant. Wadsworth Publishing Company.

Rosidi, S. (2002). The History Of Modern Trought: A Brief but Critical Reminder. Cisc.

Sari, N., & Sirait, S. (2021). Metodologi David Hume (Empirisme) dalam Pemikiran Pendidikan Islam. HEUTAGOGIA: Journal of Islamic Education, 1(1), 72–83.

Sativa. (2011). Empirisme Sebuah Pendekatan Penelitian Arsitektural. Inersia, 7(2), 115.

Suriasumantri, J. S. (1998). Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Pustaka Sinar Harapan.

Tedy Machmud. (2011). Rasionalisme dan Empirisme: Konstribusi dan Dampaknya Pada Perkembangan Filsafat Matematika. Inovasi, 8(1), 115.

Theodore Schick, J. L. V. (2002). Doing Philosophy: An Introduction Through Through Experiments. Mc Graw-Hill Companies.

UGM, T. D. F. I. (2003). Filsafat Ilmu. Liberty.

Yusuf Qardhawi. (1998). Yusuf Qardhawi, Al-Qur’an Berbicara Tentang Akal dan Ilmu Pengetahuan. Gema Insani Press.

Z Lavine. (2002). From Socrates to Sartre: The Philosophic Quest (Terj. Andi Iswanto dan Deddy Andrin Utama (ed.)). Penerbit Jendela.

Zubaedi dkk. (2007). Filsafat Barat: Dari Logika Baru Rene Descartes Hingga Revolusi Sains ala Thomas Khun. Ar-Ruzz Media.

Downloads

Published

2023-09-05

How to Cite

Nur Faizi. 2023. “Metodologi Pemikiran Rene Descartes (Rasionalisme) Dan David Hume (Empirisme) Dalam Pendidikan Islam”. Risalah, Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam 9 (3):1007-20. https://doi.org/10.31943/jurnal_risalah.v9i3.554.

Issue

Section

Articles