Mengemas Politik Pencitraan Yang Islami
DOI:
https://doi.org/10.31943/jurnal_risalah.v10i2.855Abstract
Penulisan ini bertujuan untuk mendiskusikan bagaimana mengemas politik pencitraan yang islami yakni politik pencitraan berdasarkan Quran dan Hadits. Sedangkan tulisan ini menggunakan studi pustaka, dengan sumber primer adalah Tafsir Al-Misbah, pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran, karangan M. Quraish Shihab dan tafsir Al-Azhar karangan Buya Hamka, dan Tafsir Ibnu Katsir. Selain itu didukung dengan beberapa hadits. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan perbandingan tafsir dengan menonjolkan segi-segi persamaan atau perbedaan tertentu dari obyek yang dibandingkan. Hasil pembahasan menunjukkan, bahwa pengemasan politik pencitraan tidak lain adalah penyampaian pesan dari kandidat kepada khalayak ramai melalui berbagai saluran media yang ada, baik yang konvesional maupun media digital. Dan pada intinya, pesan atau kata-kata yang dikandung dalam politik pencitraan itu harus sejalan dengan gaya politik yang bersangkutan dengan kehiduapn kandidat tersebut atau sesuai dengan knyataannya. Pesan dalam politik pencitraan harus memenuhi syarat komunikasi islam yakni qaulan sadida, dan masalah qaulan sadida terdapat dalam surah Al-Ahzab ayat 70. Ketiga tafsir ketika menafsirkan ayat qaulan sadida dalam surah Al-Ahzab ayat 70 sama-sama sependapat bahwa makna dari kata Sadida yang tidak hanya dimaknai benar semata, namun juga berarti tepat sasaran, jitu, lurus dan tidak bengkok. Selain itu, Tafsir Al-Misbah dan Al-Azhar sependapat bahwa qaulan sadida memberikan pengaruh atau efek kepada perbuatan atau amal seseorang, dan bahkan memberikan pengaruh positif kepada jiwa dan fikiran manusia.
Downloads
References
A. Dahlan dan M. Zaka Al-Farisi, E. (2011). Asbabun Nuzul; Latar Belakang Historis Turunnya Ayat-Ayat Al-Qur‟an. Diponegoro.
Azhar, A. A. (2017). Politik Pencitraan dalam Persfektif Komunikasi Islam. ANALYTICA ISLAMICA, 6(2).
Dasuki, S. R. (2023). Apakah Ganjar Bermain Politik Identitas di Tayangan Adzan, Ini Sikap Wakil Menag. Republika Co.Id. https://news.republika.co.id/ berita/s0v39k330/apakah-ganjar-bermain-politik-identitas-di-tayangan-adzan-ini-sikap-wakil-menag.
Goffar, M. A. (2005). Tafsir Ibnu Katsir . Edisi terjemahan. Asy-Syafi’i.
Hamka, B. (1990). Tafsir Al-Azhar. Kerjaya Printing Industries.
Komarudin, U. (2023). Pilpres 2024 Diprediksi Diikuti 3 Capres dan 2 Putaran. https://rejabar.republika.co.id/berita/rti71f396/pilpres-2024-diprediksi-diikuti-3-capres-dan-2-putaran
Listiana, A. (2018). Logika. Media Ilmu Press.
Muhammad Iqbal Khatami. (2021). Eksistensi Baliho 2024 Dalam Pertarungan Elektabilitas. Jurnal Imu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Jambi (JISIP-UNJA), 5(2), 14–24.
Mustiqowati Ummul Fitriyyah, Atika Windi Astuti, Muhammad Saiful Umam, R. L. W. N. (2021). Implikasi Demokrasi Semu dan Politik Pencitraan Berbingkai Islam Terhadap Good Governance. Politea: Jurnal Pemikiran Politik Islam.
Purwosusanto, H. (2016). Komunikasi Politik dalam Tafsir (Kajian atas “Tafhīm al-Qur’ān” karya Abū al-Aʿlā Mawdūdī). Jurnal TAJDID Vol. XV, No. 2, 15(2).
Ryan, J. (2023). Melampaui Pollitik Pencitraan. DetikNews. https://news.detik.com/kolom/d-6352461/melampaui-politik-pencitraan
Shihab, M. Q. (2002). Tafsir Al-Misbah, pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur‟an. Lentera Hati.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Yulius, A. (2023). Implikasi dan Tantangan “Politik Citra” Dalam Pemilu Serentak Tahun 2024. Bawaslu Simeulue. https://simeulue.bawaslu.go.id/implikasi-dan-tantangan-politik-citra-dalam-pemilu-serentak-tahun-2024/
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Muhammad Qamaruzzaman, Mahyuddin Barni
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.