Program Pendidikan Tasawuf Untuk Rohis Tingkat Sekolah Menengah Atas
DOI:
https://doi.org/10.31943/jurnal_risalah.v9i3.556Keywords:
Islam, Iman, Ihsan, Tasawuf, Karater ReligiusAbstract
Program pendidikan tasawuf sebagai pokok masalah pada penelitian ini karena pada dewasa ini umat Islam pada umumnya kurang memahami secara benar akan agamanya, akibat kurangnya pemahaman spiritual ini timbul banyak perilaku kehidupan yang menyimpang dari ajaran agamanya, paradigma materialis dan hedonis sangat terasa pada generasi umat pada saat ini, seolah tidak mempedulikan Allah SWT yang mengatur alam raya ini. Tujuan penelitian ini adalah ilmu untuk mensucikan jiwa dengan melakukan proses latihan dalam kesungguhan (riyadhah, mujahadah), dalam memperdalam kerohanian untuk mendekatkan diri (taqarub) kepada Allah. Menurut Buya Hamka tujuan pendidikan adalah untuk kebahagiaan dunia dan akhirat dengan cara menggabungkan antara ilmu dunia dan akhirat. Metode penelitian kualitatif bercorak study pustaka (library research) dan penelitian lapangan (field research), sumber data dari naskah dokumen dan data lapangan. “Tasawuf Modern” karya Buya Hamka merupakan sumber data utama pada penelitian ini.. Sudah bukan rahasia lagi bahwa masalah pendidikan agama Islam pada hampir setiap sekolah (negeri) adalah sangat kurang dalam segalanya, kurang waktunya, kualitas pembinaannya dan sarananya, Ini harus kita sadari dan mencarikan solusi. Rohis dengan kegiatan ektrakurikuler tasawuf sebagai salah satu solusi untuk dapat menambah pemahaman dan pelatihan pratek ibadah secara mendalam (esoteric). Ajaran Islam dibangun atas tiga hal penting yaitu : Islam, Iman dan Ihsan, maka dari “Ihsan” melahirkan ilmu akhlak atau tasawuf. Diharapkan siswa akan mempunyai “karakter religius” yang tertermin dalam sikap kehidupannya diantaranya : 1).kekhusu’an komunikasi dengan Allah, 2) ketaatan dalam beragama, 3) keikhlasan, 4) selalu dalam kebaikan, 5) mencintai sesama manusia.
Downloads
References
Abdullah, A. (2000). Methodologi. Yoyakarta: Pustaka Pelajar.
Abudin, N. (1996). Akhlak Tasawuf. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Aceh, A. B. (1984). Pengantar Sejarah Sufi dan Tasawuf. Solo: Ramadlani.
Ahmad Warson Munawir. (1984). Al Munawir : Kamus Arab - Indonesia. Yogyakarta: PP Al Munawir.
Ahmad, M. (2015). Ahlak taswuf. Tesis.
Al-Abrasyi, M. A. (1993). Dasar Dasar Pokok Pendidikan Islam Terj.Bustami.
Al-Anbiya, Ayat 25. (n.d.). Ayat : 25.
Al-Ghazali. (1970). Khuluq al-Muslim, terjemahan Al-Kuds. Bandung: Al-Bayan.
Al-Ghazali. (2006). Minhaj Al-'Abidin terjemah Moh Syamsi Hasan . Surabaya: Penerbit Amelia.
al-Jayllani, S. '.-Q. (1996). Sir al Asror terjemah KH. Zezen Abidin . Tasikmalaya: Pondok Pesantren Suralaya.
Al-Juwayni. (1085). Al- 'Aqidah al Nizhamiyyah. Bayrut: Dar al-Masyriq.
Amin Syukur. (1985). Zuhud di Abad Modern. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ananda. (2016).
Assegaf, A. R. (2011). Filsafat Pendidikan Islam :Paradigma Baru Pendidikan Hadhori Integratif - Interkononektif. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
Azra, A. (2017). Historiografi Islam Kontemporer. Epistemologi Tasawuf Modern, 18.
Azra, A. (n.d.). Histografi Islam Kontemporer.
Chaniago, A. M. (2015, Januari 10). http:// alimargosimchaniago.blogspot.com/200 Mengenang Seratus Tahun Prof. Dr. Haji Abdul Malik Karim Amarullah (HAMKA).
Damami, M. (2000). Tasawuf Positif ( dalam Pemikiran Hamka). Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru.
Dartim. (2017). Pemikiran Pendidikan Islam menurut Buya Hamka Tahun 1950-1980, telaah Buku Falsafah Hdup dan Pribadi Hebat. Surakarta: Tesis.
Departemen Agama. (2004). Kegiatan Pendidikan Ektrakurikuler Agama Islam. Jakarta: Ditjen Kelembagaan Agama Islam.
Dewi, R. A. (2017). Peranan Rohis Terhadap ....
Fahmi, A. H. (1979). Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bulan Bintang.
Farikhah, K. (2017). Pendidikan Integral Perspektif Hamka (skripsi). Salatiga: Uin Salatga.
Ghazali, A. (1970). Khuluq Al Muslim, Terjemah Al- Quds. Bandung: Al Bayan.
Hadi, S. (1996). Metodologi Research. Jogyakarta : Yayasan Penerbitan Psikologi UGM.
Hamdani. (2001). Pendidikan Ketuhanan dalam Islam. Surakarta: UMS Press.
Hamka, R. (2017). Pribadi dan Martabat Buya Hamka.
Hamka, R. (2017). Pribadi dan Martabat Buya Hamka.
Hamka. (1962). Perkembangan Tasawuf dari Abad ke Abad. Jakarta: Pustaka Islam.
Hamka. (1990). Perkembanagn Tasawuf dan Pemurniannya. Jakarta: Pustaka Panjimas.
Hamka. (1990). Prinsip dan Kebijaksanaan Da'wah Islam . Jakarta: Pustaka Panjimas.
Hamka. (1992). Pandangan Hidup Muslim. Jakarta: PT,Bulan Bintang.
Hamka. (1996). Tasawuf Modern. Jakarta: Pustaka Panjimas.
Hamka. (2012). Pelajaran Agama Islam. Jakarta: Bulan Bintang.
Hamka. (2015). Tasawuf Modern ; Bahagia Itu Dekat Dengan Kita, Ada Dalam Diri Kita Edisi Revisi. Jakarta: Republika.
Hamka. (2017). Dari Hati ke Hati.
Hamka. (2017). Lembaga Hidup. Jkarta: Republika.
Hamka. (217). Falsafah Hidup. Jakarta: Republika.
Harry, M. (2006). Tokoh - Tokoh Islam. Jakarta: Gema Insani.
Hasan, A. H. (1954). Al-Tasawuf Fi Syi'r Al-Arabi (Terjemahan Al Ghifari). Mesir: Anjalu Al-Misriyah.
Hasan, A. H. (1954). Al-Tasawuf Fi Syi'r Al-Arabi, terjemahaq Al- Ghifari. Mesir: Al Anjalu al Misyriyah.
Hasan, H. b. (2019). Manhaj Tarbiyah Ibn Qoyim(Terjemahan Muzaidi). Agama danPendidikan Islam.
Husaini Adian & Setiawan, B. (2020). Pemikiran dan Perjuangan M.Natsir dan Hamka dalam Pendidikan. Jakarta: Gema Insani.
Irfan, H. (2014). Ayah (Kisah Buya Hamka). Jakarta: Republika Penerbit.
Iskarim, M. (2016). Dekadensi moral di Kalangan Pelajar (Revitalisasi Strategi PAI dalam menumbuhkan Moralitas Generasi bangsa). Jakarta: Edukasi Islamika.
Islam, D. R. (2017). Epistemologi Tasawuf Modern. 18.
Islam, D. R. (n.d.). Ensiklopedia Islam.
Koesmaryati. (2020).
Kurikulum ISMUBA. (2017).
Majid, N. (1997). Tradisi Islam Peran dan Fungsinya dalam pembangunan di Indonesia. Jakarta: Paramdina.
Malik, M. A. (2014). Tokoh Tokh Tasawuf dan Pembagiannya.
Marimba, A. (1984). Pengantar Pendidikan Islam.
Masnun, M. (2007). Pendidikan Agama Islam dalam Sorotan. Jurnal Pendidikan Islam Lektur Vol.13 Desember 2007, 231.
Muhadjir, N. (1998). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.
Muhaimin. (2006). Nuansa Baru Pendidikan Islam - Mungurai Benang kusut Dunia Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo.
Munawir. (1984).
Nasarudin-Umar. (2021). Menjalani Hidup Salikin. Jakarta: Gramedia.
Nasarudin-Umar. (2022). Wawancara. Masjid istiqlal. Jakarta.
Nasution, H. (1983). Filsafat dan Mistisme Dan Islam. Jakarta: Bulan Bintang.
Nasution, Y. (1983). Corak Pemikiran Kalam Tafsir Al-Azhar.
NoerAli dkk, A. (2017). Upaya Ekstrakulikuler Kerohanian Islam (Rois) ...
Ramadhan, S. (2022). Konsep Pendidikan Tasawuf ModernWwancara. Jakarta: Uin Syarif Hidayatullah.
Salihin. (2016). Pemikiran Tasawuf Hamka dan Relevansinya bagi Kehidupan Modern. Tesis.
Setiani, R. (2011). Nilai-Nilai Pendidikan Islam dan buku Tasawuf Modern Hamka.
Suharto, T. (2014). Filsafat Pendidikan Islam. Yogyakarta: Aruzz Media.
Syukur. (1985).
Tafsir, A. (1994). Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: Rosda Karya.
Tafsir, A. (2016). Filsafat Pendidikan Islam Integrasi Jasmani, Rohani dan Qalbu memanusiakan manusia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Tayibnafis. (2000).
UU RI No.20 tentang Sistem Pendidikan Nasional. (2003). Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika.
Yusup Yunan. (2017). Corak Pemikiran Kalam Tafsir Al-Azhar. 17.
Zul, D. R. (2020). Pemikiran Pendidikan Islam Menurut Buya Hamka. Tesis.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Supradijono, Akhmad Alim, Hasbi Indra
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.