Penerapan Konsep Manajemen Strategi-Balanced Score-Card pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta
DOI:
https://doi.org/10.31943/jurnal_risalah.v9i1.433Keywords:
BSC, Pengukuran Kinerja, Sekolah Menengah KejuruanAbstract
Pengelolaan Sekolah Menengah Kejuruan yang efektif dan berorientasi pada mutu pendidikan memerlukan suatu komitmen yang penuh kesungguhan dalam peningkatan mutu, berjangka panjang (human investment) dan membutuhkan penggunaan peralatan dan teknik-teknik tertentu. Komitmen tersebut harus didukung oleh dedikasi yang tinggi terhadap mutu melalui penyempurnaan proses yang berkelanjutan oleh semua pihak yang terlibat yang dikenal dengan suatu manajemen strategi. Pengukuran dalam kinerja di suatu sekolah selama ini telah dilakukan hanya menggunakan perolehan nilai Ujian Nasional ataupun peringkat sekolah yang diukur dari rata-rata nilai Ujian Nasional, tingkatkan putus sekolah, serta keuangan saja. Pengukuran pada aspek lainnya, seperti pengukuran kepuasan terhadap guru serta karyawan maupun stakeholder dalam system pendidikan belum menjadi prioritas dalam pengukuran kinerja. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), sebagai suatu organisasi diharapkan selalu melakukan pengukuran kinerja secara berkala. Pengukuran kinerja secara menyeluruh dapat dilakukan melalui pendekatan balanced scorecard (BSC). BSC memunculkan terobosan pengukuran kinerja dalam sektor privat. BSC suatu kerangka kerja baru mampu mengintegrasikan berbagai pengukuran yang diturunkan dari manajemen strategi dalam perusahaan. Dalam hal ini pengukuran kinerja di Sekolah Menengah Kejuruan akan sangat efektif apabila menggunakan strategi pengukuran dengan balanced score card dilihat dari 4 perspektif: keuangan, pelanggan bisnis internal serta pertumbuhan dan pembelajaran dalam meningkatkan kualitas serta mutu dalam pendidikan.
Downloads
References
Dally. Dadang. 2010. Balanced Scorecard Suatu Pendekatan dalam Implementasi MBS. Cet. Kedua. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Gibson, James L., John M. Ivancevich dan James H. Donnelly, Jr. 1996. Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses. (Alih Bahasa Nunuk Adiarni), Jakarta: Penerbit Binarupa Aksara.
Hasballah. 2010. Otonomi Pendidikan: Kebijakan Otonomi Daerah dan Implikasinya Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Raja Graindo Persada
Halim, Abdul. 2010. Analisis Hubungan Manajemen Berbasis Sekolah Model Trilogy Juran dengan Hasil Ujian Nasional Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Di Kota Padang. Program Pasca Sarjana Universitas Andalas
Haryoto. 2008. Kinerja Organisasi. [Online] Tersedia: http://lawu96. multiply.com/journal/ item/8.
Muhroji. 2012. Anggaran dan Pengukuran Kinerja Sekolah (SMU). Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 22, No. 1, Juni 2012: 50-60
Musfah Jejen (2015). Manajemen Pendidikan (Teori, Kebijakan, dan Praktik). Jakarta: Prenadamedia.
Kaplan, R.S. & Norton, David P. 2000. Balanced Scorecard: Menetapkan Strategi Menjadi Aksi. Terjemahan, Peter R Yosi Pasla. Jakarta: Erlangga
Kurniawan Wibowo Arie dan Haryani Tri (2015).., SMK dari Masa ke Masa, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Pushpanadham, Karanan. 2006. Educational Leadership for School Based Management. ABAC Journal Vol. 26 No 1 (January-April, 2006, pp.41-48)
Rita Indriati. 2011. Analisis Pengukuran Kinerja Manajemen Berbasis Sekolah dengan Pendekatan Balanced Scorecard di SMPN 1 Manggar Belitung Timur. Tesis. Jakarta: Universitas Indoensia
Rivai, Veithzal, (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, Jakarta: PT. Raja Graindo Persada.
Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2007. Manajemen Publik. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Miftahul Hadi, Herri Azhari, Nur Fadlan, IIm Wasliman, Eva Dianawati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.